Kamis, 17 Mei 2012

HR KENAIKAN TUHAN: Kis 1:1-11; Ef 4:1-13; Mrk 16:15-20 "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum"



Kata-kata atau pesan terakhir dari seseorang yang akan meninggalkan kita untuk selama-lamanya, misalnya meninggal dunia, atau mungkin untuk bepergian cukup lama, pada umumnya mendeteksi dalam hati kita serta mempengaruhi cara hidup dan cara bertindak kita. Pesan atau kata-kata terakhir dari orangtua yang akan meninggal dunia, yang berarti orang yang telah mengasihi secara khusus kepada kita, tentu saja akan lebih mendeteksi. Hari ini, dalam rangka mengenangkan Kenaikan Tuhan, kepada kita disampaikan bahwa setelah memberi pesan kepada para rasul Yesus langsung terangkat ke sorga, maka pesan Yesus tersebut sungguh meresap dan mendeteksi dalam hati para rasul maupun mereka yang menerima pewartaan para rasul, sehingga mereka semakin percaya kepada Tuhan, semakin beriman. Marilah kita refleksikan sabda Yesus sebelum terangkat ke sorga.
Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku , mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. "( Mrk 16: 16-18)
Sebagai orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus, entah secara formal maupun informal, dipanggil untuk 'memberitakan Injil kepada segala makhluk'. Yang dimaksud dengan Injil adalah Warta Gembira alias apa-apa yang menggembirakan dan menyelamatkan, terutama keselamatan dan kegembiraan jiwa. Jika kita sungguh percaya kepada Tuhan, maka kita akan mampu " mengusir setan, berbicara dalam bahasa Roh, tahan terhadap aneka racun, menyembukan orang sakit ". Mengusir setan antara lain dapat kita hayati dengan memberantas aneka bentuk kejahatan, misalnya yang masih marak di negeri kita ini adalah korupi, maka marilah kita berantas korupsi sampai ke akar-akarnya (di sekolah-sekolah hendaknya diberlakukan 'dilarang menyontek dalam ujian atau ulangan'). Berbicara dalam bahasa Roh berarti cara hidup dan cara bertindaknya dijiwai oleh keutamaan-keutaman seperti " kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri " (Gal 5:22-23). Sedangkan menyembuhkan orang sakit kiranya dapat kita wujudkan dengan berbelas kasih kepada yang sakit hati atau mengunjungi mereka yang sakit fisik, yang sedang terbaring di rumah sakit maupun di rumah.
Kepada mereka yang kurang beriman atau tidak percaya kepada Tuhan, kami harapkan untuk bertobat, jika tidak mau terhukum. Sebenarnya orang yang kurang beriman atau tidak percaya kepada Tuhan alias suka berbuat jahat pada dirinya sendiri telah terhuku, karena mereka pasti berusaha untuk hidup menyendiri secara sembunyi-sembunyi dan dengan demikian menjauhkan diri dari sesamanya. Mereka yang kurang atau tidak percaya kepada Tuhan pada umumnya juga kurang atau tidak percaya kepada sesamanya dan senantiasa curiga terhadap sesamanya maupun merasa terancam terus-menerus. Maka marilah kita ingatkan dengan rendah hati saudara-saudari kita yang kurang atau tidak percaya kepada Tuhan
Setiap hari kita bepergian, maka dimana pun berada atau kemana pun pergi kami harapkan tetap bergembira dan ceria, agar dapat menjadi pewarta-pewarta kabar gembira. Marilah kita tiru kegembiraan orang sinthing atau gila, bukan berarti gila atau sakit jiwa, melainkan bergembira dan ceria karena Tuhan senantiasa menyertai dan mendanpingi, sebagai orang yang beriman atau percaya kepadaNya.Orang yang senantiasa bergembira dan ceria pasti akan menarik, memikat dan mempesona bagi siapapun, sehingga mereka tergerak untuk mendekat dan bersahabat dengan kita orang beriman dan kemudian juga bersahabat dan bersatu dengan Tuhan alias senantiasa hidup baik dan berbudi pekerti luhur.
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar , untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus "(Ef 4:10-14 )
Mereka yang terpanggil menjadi 'nabi, pemberita Injil, gembala, pengajar' kami harapkan menghayati fungsi atau melaksanakan tugas pengutusannya dengan semangat pelayanan, melayani bukan dilayani, meneladan Yesus yang datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani.Fungsi nabi, pemberita Injil, gembala beserta para pembantunya maupun pengajar adalah untuk membangun dan mengembangkan tubuh Kristus alias Gereja, paguyuban umat beriman, maka cara hidup dan cara bertindaknya diharapkan baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur, sehingga dapat membangun dan bukan merusak.
Apa yang disebut membangun pada umumnya membuat lebih baik atau lebih besar, sesuai dengan tuntutan atau perkembangan zaman. Sungguh menyayangkan dan memprihatinkan adanya aneka pelanggaran atau ketidak-setiaan para pengembang, misalnya berselingkuh atau bermusuhan. Perselingkuhan pada masa kini masih marak, entah dilakukan oleh para suami-isteri maupun mereka yang terpanggil menjadi imam, bruder atau suster. Memang ketika para tokoh atau pemuka berselingkuh akan lebih mudah ketahuan dan menjadi buah bibir bagi banyak orang; secara khusus jika mereka yang berselingkuh berkarya di pendidikan yang berasrama pasti menjadi batu sandungan bagi segenap penghuni asrama. (Catatan: ada pastor yang berselingkuh sering merasa enak saja).
Sebagai orang yang terpilih dalam pembangunan umat Allah atau umat beriman diharapkan hidup baik, suci dan berbudi pekerti luhur. Hidup baik, suci dan berbudi pekerti luhur di Indonesia masa kini rasanya sungguh sulit dan berat, mengingat dan memperhatikan para tokoh bangsa, politk dan pemerintahan korupsi tak kunjung henti. Yang sangat memprihatikan adalah bahwa ujian nasional tingkat sekolah menengah dijaga atau diawasi dengan ketat oleh kebijakan (bukankah hal ini dapat menjadi cermin bahwa di sekolah-sekolah yang diharapkan membangun manusia menjadi baik, suci dan berbudi pekerti luhur telah berubah menjadi kaderisasi kejahatan seperti korupsi karena kebiasaan menyontek dibiarkan jalan terus). Memang membenahi hal ini kiranya perlu dimulai dari dasarnya yaitu keluarga. Kami berharap para orangtua sungguh memberi perhatian yang memadai dalam pendidikan anak-anaknya sehingga tumbuh berkembang menjadi pribadi yang cerdas beriman.
Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa -bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus "
(Mzm 47:6-9)

Rabu, 16 Mei 2012

"Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimaNya dari padaKu" (Kis 17:15.22-18:1; Yoh 16:12-15)



Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. " (Yoh 16:12-15), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Banyak ajaran, nasihat atau petuah yang telah kita terima melalui orangtua, guru, teman atau saudara-saudari kita, sebagai kepanjangan perintah atau sabda Tuhan, namun dengan mudah kita melupakannya sehingga juga tidak melakukannya. Besok kita merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan dan sesudahnya selama sembilan hari sampai dengan Hari Raya Pentakosta kita diajak berpartisipasi dalam Novena Roh Kudus. Maka kami mengajak Anda sekalian untuk berpartisipasi dalam Novena Roh Kudus, dan mohon kepada Tuhan agar mengutus Rohnya kepada kita guna mengingatkan kita akan segala sesuatu yang telah kita terima dari Tuhan melalui saudara-saudari kita, yang telah mengasihi dan memperhatikan kita. Tentu saja selain berdoa kita juga dengan rendah hati dapat bertanya kepada mereka yang telah mengasihi dan memperhatikan kita perihal harapan dan dambaan mereka kepada kita. Pertama-tama marilah kita ingat dan kenangkan aneka macam saran, nasihat, ajaran dan petuah dari orangtua atau bapak ibu kita masing-masing, dan untuk itu hendaknya kita sungguh siaga membuka diri sepenuhnya seraya mendengarkan kembali apa-apa yang pernah atau telah kita lupakan . Sebagai umat beragama baiklah saya mengajak anda sekalian untuk membaca dan merenungkan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, setiap hari; kiranya sekali lagi apa yang saya sampaikan ini dapat menjadi bantuan untuk Anda: kutipan-kutipan dari Kitab Suci. Kami berharap juga gerakan pendalaman iman atau kitab suci ditingkatkan dan diperdalam, entah di dalam keluarga maupun lingkungan. Marilah kita saling curhat atau tukar pengalaman iman, berbicara bersama perihal pengalaman hidup beriman.
·   Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak bisa berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat " (Kis 17:29-30). Kutipan ini kiranya baik menjadi permenungan atau refleksi kita sebagai umat beriman, yang membaktikan diri sepenuhnya kepada Allah, " karena kita berasal dari keturunan Allah ". Sebagai umat beriman kita memang senantiasa diharapkan memikirkan atau membayangkan kondisi ilahi kita setelah meninggal dunia atau dipanggil Allah. Hidup ilahi, mulia selamanya bersama Allah di sorga tidak sama seperti hidup dunia, atau orang yang sungguh beriman diharapkan tidak bersikap mental materialistis atau duniawi. Untuk itu kami berharap para pemimpin agama di tingkat apapun untuk tidak bersikap materialistis. Secara khusus kami ingatkan para (calon) imam atau klerus pada apa yang tertulis dalam KHK, yaitu " Para klerikus hendaknya hidup sederhana dan menjauhkan diri dari segala sesuatu yang mempengaruhi kesia-siaan. Harta benda yang mereka terima pada kesempataan melaksanakan jabatan gerejawi, setelah dikurangi untuk penghidupan yang layak dan untuk memenuhi tugas jabatannya, sisanya hendaklah digunakan untuk kepentingan Gereja dan karya amal " (KHK kan 282). Marilah meneladan Yesus, yang kaya namun memiskinkan dirinya untuk memperkaya orang lain. Kepada segenap umat Allah kami berharap untuk mendukung hidup sederhana para imam, pastor atau gembalanya dan tidak memanjakan dengan aneka kenikmatan harta duniawi. Jika umat karena tergerak untuk menyumbangkan sebagian harta kekayaannya hendaknya tidak diberikan secara pribadi kepada pastor yang bersangkutan, melainkan secara organisatoris, terutama untuk mendukung pelayanan pastoral yang membutuhkan.
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya! " (Mzm 148:1-2)

Selasa, 15 Mei 2012

" Adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi " (Kis 16:22-34; Yoh 16:5-11)



Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah menguaatus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna untuk kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum "(Yoh 16:5-11), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Setelah saya ditahbiskan menjadi imam SJ, kemudian saya memperoleh tugas pengutusan sebagai Direktur Perkumpulan Strada-Jakarta untuk mengurus dan mengelola sekolah-sekolah TK s / d SLTA yang bernaung dibawah Perkumpulan Strada. Baru bertugas kurang lebih 4 (empat) bulan saya ditawari oleh Pater Provinsial SJ untuk berpartisipasi dalam Lokakarya Pendidikan SJ di Manila selama sebulan. Menghadapi penawaran itu saya merasa bingung: bagaimana jika sekolah-sekolah harus saya tinggalkan selama sebulan, padahal saya baru beberapa bulan bertugas. Saya kemudian minta saran kepada rekan SJ senior yang kebetulan menjadi Ketua Perkumpulan Strada, dan ia memberi nasihat: " Sekoloh-sekolah Perkumpulan Strada kamu tinggalkan sebulan tidak akan ambruk, paling hanya rusak sedikit dan dengan mudah dapat diperbaharui ".Berbekal nasihat ini akhirnya saya memutuskan untuk pergi sebulan guna berpartisipasi dalam Lokakarya Pendidikan yang ditawarkan kepada saya. Suatu rahmat luar biasa saya terima ketika baru satu minggu mengikuti Lokakarya saya menerima surat dari rekan-rekan staf kantor Strada, yang isinya antara lain karena saya bepergian maka mereka terpaksa harus bertanggung jawab bersama mengambil alih tugas saya; dan memang setelah saya kembali saya saksikan bahwa kepergian saya sungguh mendewasakan mereka dan tentu saja saya pribadi. Saya kemudian menjadi rendah hati, menyadari dan menghayati diri sebagai bagian kecil dari karya yang begitu besar.'Pergi' alias meninggalkan karya demi karya yang bersangkutan sungguh bermanfaat, maka dengan ini kami berharap kepada anda sekalian untuk rela dengan jiwa besar dan hati rela berkorban 'pergi' guna penyegaran diri, entah mengikuti lokakarya atau rekreasi. Marilah kita imani juga bahwa Roh Kudus diberikan kepada saudara-saudari kita, berkarya dalam diri mereka.
·   Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini! " (Kis 16:28), demikian kata Paulus kepada para penjaga penjara, ketika mereka melihat pintu penjara terbuka. Sungguh merupakan sesuatu yang luar biasa kesaksian Paulus, dimana dalam kenyataan sebenarnya ia dapat melarikan diri untuk keluar dari penjara, namun ia tidak melakukannya, padahal sebenarnya dengan mudah sekali ia dapat melakukannya. Paulus kiranya memikirkan petugas penjara yang tidak bersalah dan ada kemungkinan untuk disalahkan dan dipecat dari pekerjaannya jika Paulus melarikan diri dari penjara. Pintu penjara terbuka karena doa Paulus yang dikabulkan oleh Tuhan, bukan karena perbuatan manusia. Orang benar memang senantiasa menang dalam aneka macam hal, meskipun untuk itu ia untuk sementara harus menderita, sampai dipenjara, dituduh bersalah.Maka dengan ini kami berharap kepada para pejuang kebenaran untuk tetap setia dan teguh memperjuangkan kebenaran, dan jika menerima ancaman atau tuduhan palsu atau bahkan secara fisik disakiti, hendaknya tidak marah-marah atau balas dendam, melainkan berdoalah, persembahkan semuanya kepada Tuhan. Biarlah Tuhan yang maha tahu   dan maha adil membuat mujizat, sehingga terbukalah semuanya dengan baik, benar dan jujur. Orang benar dan jujur ​​mungkin akan hancur, tetapi untuk sementara, namun akan selamanya mujur. Marilah kita juga memperhatikan keamanan dan kebahagiaan para petugas keamanan, seperti SATPAM atau penjaga malam, yang harus bertugas dan berjaga sementara kita istirahat. Tugas mereka sungguh berat, namun pada umumnya jaminan sosialnya tak memadai untuk hidup sejahtera atau layak. Ingatlah dan sadari bahwa para petugas keamanan sungguh mulia dan berat tugasnya.
Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku "
(Mzm 138:1-3).

Senin, 14 Mei 2012

"Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap" (Kis 1:15-17.20-26; Yoh 15:9-17)



 " Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih -Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku , diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain. "(Yoh 15:9-17), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta St.Matias, rasul, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Terpanggil menjadi rasul berarti diutus untuk 'pergi' ke suatu tempat atau tujuan sesuai dengan yang mengutusnya. Sebagai umat beriman kita semua memiliki panggilan untuk diutus, yaitu diutus untuk mewartakan apa-apa yang baik dan menyelamatkan, terutama keselamatan jiwa manusia, atau cara hidup dan cara bertindaknya senantiasa menarik, memikat dan mempesona bagi orang untuk semakin membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan, semakin suci, semakin hidup baik dan berbudi pekerti luhur. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergia dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap ", demikian sabda Yesus. Yang dimaksud dengan buah di sini adalah keamanan atau kesejahteraan jiwa manusia.Kami percaya bahwa kita semua setiap hari bepergian, entah dalam jarak jauh atau jarak dekat untuk melaksanakan tugas pekerjaan atau menghayati panggilan, maka hendaknya dimana pun kita berada atau kemanapun kita pergi senantiasa menjadi pewarta apa-apa yang baik dan menyelamatkan atau menjadi saksi kesatuan dengan Tuhan.Sebagai yang diutus kita juga dipanggil " Kasihilah seorang akan yang lain ", dengan kata lain dimana pun berada atau kemana pun kita pergi diharapkan hidup dan bertindak saling mengasihi satu sama lain tanpa pandang bulu. Kami berharap kepada mereka yang berpengaruh dalam kehidupan bersama dapat menjadi teladan dalam hidup dan bertindak saling mengasihi, dan tentu saja secara khusus kami berharap kepada para orangtua dapat menjadi teladan saling mengasihi untuk anak-anaknya, sehingga anak-anak kelak tumbuh berkembang sebagai pribadi yang saling mengasihi dengan sesamanya.
·   Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya . " (Kis 1:24-25), demikian berita perihal pemilihan Matias, yang terpilih untuk melengkapi dua belas rasul. Fungsi jabatan rasul macam ini pada masa kini diemban oleh para uskup, maka ketika di suatu keuskupan terjadi lowongan uskup atau tahta uskup kosong umat di wilayah keuskupan yang bersangkutan dimohon untuk berdoa bersama mohon siapa yang layak diangkat menjadi uskup. Pemilihan uskup jarang terjadi, namun kita senantiasa diminta untuk mendoakan para uskup. Bukankah ketika kita merayakan atau berpartisipasi dalam Perayaan Ekaristi senantiasa mendoakan para uskup, yaitu dalam Doa Syukur Agung? memang umat tidak mendoakannya, melainkan imam yang mempersembahkan Ekaristi, namun demikian kami berharap umat ini di dalam hati berdoa bersama dengan imam yang sedang mendoakannya. Para uskup atau gembala kita butuh kita doakan, karena tugas dan panggilannya berat dan mulia: melayani umat Allah yang beraneka ragam serta mengalami berbagai masalah pastoral, kemasyarakatan maupun nasional. Selain mendoakan para uskup kiranya kita juga dapat berparitisipi mendukung pelayanan pastoral para uskup, antara lain dengan mempersembahkan sebagian harta benda atau kekayaan kita guna mendukung aneka karya pastoral di wilayah keuskupan, antara lain pendidikan calon imam di seminari, perhatian untuk mereka yang miskin dan berkekurangan, pembangunan sarana-prasarana ibadah maupun kerasulan dst ..
"Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN. TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? " (Mzm 113:1-6)